Pakan Itik Naik Hingga 20 Persen
CURUP, BE- Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu mulai dirasakan di Kabupaten Rejang Lebong, tak terkecuali bagi peternak itik Talang Benih. Salah satu dampak yang dirasakan adalah naiknya harga pakan. \"Saat ini harga pakan pabrikan naik sekitar 15 hingga 20 persen dari harga semula yang sekitar Rp 9 ribu per kilonya,\" aku seorang peternak Talang Benih Sugianto. Menyikapi persoalan tersebut, para peternak yang masuk dalam binaan Bank Indonesia melalui program kluster itik mencari solusi dengan memanfaatkan bahan pakan yang banyak di Kabupaten Rejang Lebong. Beberapa bahan pakan yang bisa dimanfaatkan seperti dedak, keong mas jagung dan enceng gondok. \"Dengan adanya pakan alternatif ini kita berharap bisa mengurangi biaya produksi kita terutama mengenai pakan. Mengingat dari usaha ternak itik ini 70 hingga 80 persen biaya hanya untuk pakan,\" tambahnya. Dalam menciptakan formulasi pakan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan itik. Para peternak yang ada dibawah binaan Bank Indonesia Bengkulu ini diberi pelatihan. Pelatihan sendiri dilakukan kemarin (7/12) bertempat disalah satu lokasi ternak itik di Kelurahan Talang Benih. \"Dengan tingginya harga pakan, maka kita minta rekan-rekan dari akademisi yang juga pendamping dari BI untuk memformulasikan bahan-bahan yang melimpah disini,\" ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Rejang Lebong Ir Amrul Eby disela-sela kegiatan pelatihan. Dengan adanya pelatihan ini Eby berharap para peternak dibantu baik secara ekonomi maupun efisiensi bahan. Selain itu dengan adanya pelatihan dari tim ahli ini petani bisa memformulasikan pakan sesuai dengan umur itik baik untuk itik starter, itik dara hingga itik petelur. \"Dengan adanya pelayihan ini diharapkan peternak kita tidak tergantung lagi dengan pakan pabrikan namun memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada,\" harap Eby. Pelatihan yang dilaksankan ditengah-tengah persawahan kawasan talang Benih kemarin diikuti oleh tiga kluster itik binaan Bank Indonesia Bengkulu, yaitu Kluster Talang Benih, Rimbo Recap dan Tunas Harapan. Sementara itu untuk pemateri berasal dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: